00.20 WIB saya rasa ini adalah masa dimana
saya berada dalam kondisi terbaik dari 24 jam yang ada. Ini masa masa
produktif! Ketika saya duduk di bangku putih biru saya insomnia, dan umi’ panic bukan main anak gadisnya
insomnia, dengan mencoba berbagai macam pengobatan akhirnya, yah, akhirnya
sembuh! Saya tidur dengan jadwal yang teratur. Tapi kebiasaan yang tidak bisa
diubah adalah tidur di kelas. Setelah saya mengamati, ternyata setan tuh dateng
dan perginya bareng sama guru. Pas guru dateng, setan buntutin dibelakangnya
terus naburin serbuk yang bikin kantuk. Dan korbannya adalah siswa siswi semcam
saya.
Ini hari minggu, kamar saya gelap, gelap
banget. Tapi akhirnya cahaya muncul dari lampu belajar saya dan layar laptop. Akhirnya
saya mulai membuka tab dari tempat rahasia, karena kita dilarang membawa tab ke
asrama. Lama (read:3 hari) enggak ngecek
gmail, ternyata pesan banyak banget. Mulai dari abi yang cuma ngetest kehidupan
saya, kakak pertama yang lagi korupsi waktu ngajar dengan ngirim saya pesan,
kakak kedua yang korupsi waktu piket dengan ngirim gmail, si uhuk yang di benua
Columbus ngirim pesan blabla yang bikin saya seneng hampir mati. Apalagi pas
dia ngirim surat, kalimat yang keluar dari mulut saya seharian penuh cuma,
“aku…dapet surat loh dari Los Angeles…..” sambil megang surat keliling komplek perumahan bawa surat dengan
mata berbinar. Bayangkan! Oke saya mulai pasang slayer merah di jidat yang kalo
jam segini mulai glow in the dark, dan mulailah saya membalas pesan mereka.
Pesan dari abi saya balas dengan nada manja ala anak gadis yang merantau lama
gak pulang, uang belanja yang abis gara gara terlalu boros, terus minta
tambahan. Lalu bales pesan kakak pertama
dilanjut kakak kedua, hukumnya wajib bales pesan mereka, kalo enggak pangkat
saya di rumah bisa jadi lebih turun. Bayangin umi’ adalah jendral, maka abi
adalah bawahan jendral, kakak pertama panglima, kakak kedua prajurit, dan saya
…… TIDAK DIDEFINISIKAN. Saya korban pembullyan di rumah, korban pelampiasan,
maklum bungsu kebobolan katanya. Tapi bisa bernafas lega, kedua kakak saya udah
punya rumah masing masing, jadi intensitas kejailan mereka berkurang. Dan…
akhirnya saya membalas pesan dari si uhuk, ngetik dengan mata berkaca-kaca,
soundtracknya John Mayer yang back to
you.
Setelah kewajiban tertunaikan, maka mulailah
saya melakukan hal yang sedikit berguna (read:nulis blog) daripada saya
bengong, ngemil (parah) sambil dengerin musik, yang temen temen bilang selera
saya sangat norak. Gak apa lah saya tetep cinta John Mayer, mau dibilang norak,
nggak berkembang, saya tetep suka “Back To You”, “Comfortable”, “Do You Know
Me”. Paling enak dengerin rentetan list lagu itu saat jam pelajaran yang
bercerita, soalnya ini bener-bener nganter kita merajut mimpi. Kalo enggak, ini lagu emang pas banget
nemenin kita yang sering galau di kelas contoh saya. Jadi pas guru nerangin,
saya cuma masang eye contact doang, padahal kuping lagi dengerin mp3. *jangan
dicontoh*
Oke, pas malem gini yang nemenin saya cuma
cahaya. Ya, cahaya. Saya suka cahaya, mulai dari cahaya lampu dipinggir jalan,
cahaya kota yang diliat dari atas bukit (awesome), cahaya lampu belajar saya,
cahaya matahari yang tiap hari partikelnya saya rasakan, cahaya lampu di gazebo
sekolah saya *soalnya kalo mati, bikin badmood*, cahaya lampu di tiang depan
aula M3M *ngamatin 3 tahun, harus diakui cantik ternyata*, terus cahaya
apalagi? Cahaya mata si uhuk? Sudah lupakan….
Nah ngobrol tentang cahaya, kita harus bersyukur,
pasalnya kita beruntung tinggal di Indonesia, tiap hari ngerasain cahaya
matahari. Sinar matahari atau radiasi
matahari adalah sinar yang berasal dari matahari. Tanaman menggunakan cahaya matahari untuk
berfotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari,
takkan ada kehidupan di bumi. Kalo kita rasain nih, perbedaan lama penyinaran matahari
di Indonesia antara yang periode panjang dan pendek hampir gak ada bedanya. Nah,
jadi kalo kata lagu jadul “tongkat kayu bisa jadi tanaman” ini di Indonesia,
tapi kalo di bagian lain, missal Arab “tanaman bisa jadi tongkat”. Kurang bersyukur
apa cobak? Indonesiaku.
Nah, hal ini lah yang menyebabkan Indonesia memliki
keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Serta memiliki berbagai jenis ekosistem,
seperti ekosistem perairan, ekosistem air tawar, rawa gambut, hutan bakau,
terumbu karang, dan ekosistem pantai.
Keragaman istilah biologi
atau keanekaragaman hayati dapat memiliki banyak interpretasi. Hal ini
paling sering digunakan untuk menggantikan istilah yang lebih jelas dan lama
didirikan, keragaman spesies dan kekayaan spesies. Ahli biologi paling sering
mendefinisikan keanekaragaman hayati sebagai "totalitas gen, spesies, dan
ekosistem suatu daerah". Sebuah
keuntungan dari definisi ini adalah bahwa tampaknya untuk menggambarkan keadaan
paling dan menyajikan pandangan terpadu dari tiga tingkat tradisional di
berbagai biologis yang telah diidentifikasi:
- keanekaragaman jenis
- ekosistem keanekaragaman
- keanekaragaman gentik
Keanekaragaman hayati tidak merata, melainkan sangat
bervariasi di seluruh dunia maupun di dalam daerah. Di antara faktor lain,
keragaman makhluk hidup (biota) tergantung pada suhu, curah hujan,
ketinggian, geografi tanah s, dan kehadiran spesies lainnya. Studi tentang
distribusi spasial organisme s, spesies, dan ekosistem s, adalah ilmu biogeografi.
Keanekaragaman konsisten mengukur lebih tinggi di daerah tropis dan di daerah lokal lain seperti Cape Propinsi flora
dan lebih rendah di daerah kutub umumnya. Pada tahun 2006 banyak spesies secara
resmi diklasifikasikan sebagai langka atau terancam punah atau terancam, apalagi, para ilmuwan telah
memperkirakan bahwa jutaan spesies yang lebih beresiko yang belum secara resmi
diakui. Sekitar 40 persen dari 40.177 spesies dinilai menggunakan kriteria IUCN Red List kini terdaftar sebagai terancam punah-total 16.119. Keanekaragaman hayati terestrial umumnya adalah sampai 25 kali lebih besar dari
laut keanekaragaman hayati
Nah, keanekaragaman hayati
ini akhirnya mulai terekspos, sehingga Indonesia mulai mendirikan semcaam kebun
raya, cagar alam, suaka margasatwa dan lain sebagainya.
Keren lah Indonesia
ini. Kita nggak usah susah payah cari ide apa yang harus dipromosikan tentang
Indonesia, soalnya Negara kita ini udah banyak kelebihannya. Kita cuma tinggal mengamati
dan menyampaikan pada orang lain. Wajib bagi kita mempromosikan Negara kita,
nggak malu apa kalo kita cuma ngeluh doang? Kan kita makan dari tanah
Indonesia, minum pake air siapa? Ya, Indonesia. Terus oksigen gratis tepatnya
dimana? Di Indonesia. Terus mau lihat macem flora fauna pemandangan indah,
dimana? Ya Indonesia. Udah ah, Indonesia kerenlah pokonya.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar