Pages

Rabu, 30 April 2014

Cerita Kadal Mau Ngadalin Manusia



Seriusan ga ada niatan sama sekali untuk mbolos hari ini. Tapi dipikir-pikir tinggal beberapa hari lagi jadi murid SMA aktif, jadi kami, uhuk, saya dan Tri memutuskan untuk mbolos yang terakhir kalinya. HAHA. 

Yang terakhir? Iya, mungkin? 

Dan FIX!! Saya dan Putri memutuskan untuk tidak ikut intensif UN! Dan Bilqis dengan tegar mengucapkan
“Hehe, aku mau sekolah ya, rek!”

Ungkapan ini membuat saya sedikit ah sedikit merasa hina, dan mencoba untuk menghujat diri saya sendiri. Meskipun kata-kata Bilqis sebenarnya biasa aja, enggak tau kenapa hati dan otak saya merespon ini sangat KRUSIAL!!!

Ide bolos awalnya berasal dari otak saya, dan kemalasan saya untuk mandi pagi hari ini. Dan akhirnya dengan penuh cinta tanpa syarat saya merayu Putri untuk membolos. HAHA. Sebenarnya perjuangan untuk mengajak Putri mbolos, biasanya juga enggak pernah sesusah hari ini untuk mengajak Tri mbolos. Tapi enggak tau kenapa beberapa hari ini dia memiliki motivasi tinggi untuk bersekolah. HAHA, sebenarnya ini disebabkan dia punya motivator yang kuat di dalam kelas heterogen. UPS. Dan setelah mengetahui bahwa sang motivator juga bolos hari ini, akhirnya dengan wajah penuh kepastian dan kemantapan, 
Tri mengatakan “FIX! MBOLOS!”

Enggak tau ini yang keberapa kalinya Tri dan Amel mengahbiskan waktu di dalam kamar bersama. Dan kami membuat kelas sediri di dalam kamar, maklum, mau UAN, harus rajin belajar. Sekarang kalo mau mbolos alasannya:

“Kemarin kemana kok enggak masuk?”

“Hehe, mbolos.”

“Ngapain aja di kamar?”

Belajar lah, biar pinter.”

Alasan di atas adalah alasan terbaik yang pernah dirangkai untuk mbolos sekolah. Oke, berhubung kami mbolos, maka, di kamar kerjaan kami hanya membabi, iya, cukup membabi. Dan lagi-lagi yang menjadi korban adalah BILQIS NABILA.

Gimana enggak jadi korban? Lumbung makanannya abis, dan ini ulah kami. Dengan sabar dia membolos jam pelajaran terakhir untuk lunch bareng kami di kamar. Betapa sosweetnya ketika kami bertiga lunch di dorm yang sepi, damai, dengan tiga kotak nasi goreng cinta tak bersyarat. 

Ketika teman-teman lain mulai bubar sekolah, maka Tri dan saya baru memulai kelas di Matos. Haha, enggak lah enggak sehina itu, maksudnya di Gramedia Matos, kami mulai membaca buku, biasa si Tri lansung menuju rak-rak motivator, karena dia sangat membutuhkan motivasi. Dan saya? Iya, lansung ke pojokan gramedia, TEPAT sekali! Saya hanya menghabiskan waktu untuk melihat komik. Dan berhubung sudah berjanji untuk serius belajar, maka saya perlahan-lahan meninggalkan rak komik dan pergi menuju rak UJIAN NASIONAL. Betapa mulianya. 

Kebaikan lain yang kami lakukan adalah menraktrir Bilqis di Orchard dan Nasi Goreng Cinta. Karena Bilqis hari ini kece banget!!! 

Dan terakhir dari perjalanan kami adalah KFC, cuma mau lihat kabar ayam-ayam di perternakan KFC. Dan piciknya Bilqis dan Putri adalah mereka meninggalkan saya di KFC bersama ayam-ayam. Niatnya sih, mereka mau bikin saya bingung, berhubung saya cewek cool dan kece, saya stay tampang keren dan tabah. Dengan muka penuh kecerdasan yang dianugrahkan Tuhan, saya menuju pusat informasi untuk memanggil mereka. 

“Mbak, temen saya hilang, dan mereka baru pertama kali ke Matos. Bisa tolong dipanggil?”

“Oh, iya. Namanya siapa Mbak?”

“Putri dan Bilqis dari MAN3.”

“Atas nama siapa Mbak?”

“Pevita?” Hehe mbak-mbak informasinya lansung liatin muka saya dengan penuh keprihatinan, dan saya mulai mengasihani diri saya sendiri.

Tak berselang beberapa lama, mereka muncul dengan muka penuh kebetean tingkat dewa. Suara surga dari pusat informasi mengantarkan mereka pada saya. HAHA, niat mereka ngadalin saya gagal. Dan Bilqis memutuskan untuk tidak ke Matos hingga dua minggu ke depan. Sekali lagi keputusan saya TEPAT!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar