Pages

Jumat, 07 Maret 2014

Edisi Ulang Tahun

HAHA, dengan pertimbangan yang sangat panjang, akhirnya saya memutuskan untuk memosting tulisan ini di blog. UWOOOO. Ini membuktikan bahwa saya anti-mainstream. Oh, ya, ini ceritanya ada yang ulang tahun, cie, yang tambah tua.

Nih…………………………………. Amel bareng Putri mau ngucapin. 



Terus, berhubung gue ada bakat untuk aransemen lagu, nih, gue buatin lagu.

Petunjuk penggunaan:
  1.  Bagi yang merasa bukan Amalia N, sangat disarankan untuk mengikuti kursus menyanyi terlebih dahulu, terutama mahluk bernama Alifan DI.
  2.  Lalu cari lagu dulu *biar ada usaha dikit*. http://www.youtube.com/watch?v=9-oUvBrHsiQ
  3. Nyanyikanlah dengan merdu karena lirik di bawah ini sangat krusial dan penuh cinta tanpa syarat.
  4. Setelah menyelesaikan lagu ini, tolong ucapkan “Amin”.

Hey, you, I know I’m beautiful

Time flies when we’re having fun

You wake up and you are getting old

You’re nooow eighteen

I guess you wanna knoooow

I have no credits in my phooooone

That’s why  I wrote this sooooong

I know I’m not late

So happy birthday

Yeah yeah owuooooooh

I know you love me

Yeah yeah owuooooooh

Well, I love you more

Yeah yeah I knoooow

I know I’m not late

So happy birthday

In few months, we’re being far away

It’s lame, but you gotta catch your dreams

I know you’re gonna be called “......”

I’ll beeee so proud

So now you knoooooow

Don’t give up on youuuuuuu

I wish you the greateeeeest

I know it’s not late

So happy birthday

Yeah yeah owuooooooh

I know you love me

Yeah yeah owuooooooh

Well, I love you more

Yeah yeah I knooow

I know I’m not late

So happy birthday

It’s stuck now, I don’t care

No, I make it up to you

If I could I’d be there

Yeah yeah owuooooooh

PS: Maaf Bek kalo rada maksa.Emang maksa sih.
Semua kosa kata yang dipakai hanya untuk menyesuaikan dengan nada. enggak usah dikaji dan dimaknai lebih dalam. sekian.

Terus kalo ulang tahun identik sama apa? Tart?
Nih, GUE KASIH TART TAPI DI MALANG.


HAHAHA, yang ulang tahun jangan PD dulu, ini kemarin ulang tahunnya Umy Zahro, mumpung ada fotonya mending diupload dari pada nganggur kan fotonya.

Bytheway ini rainbowcake, katanya udah enggak abu-abu lagi.
Dih, kurang sosweet apaan coba?

Do’anya mana? Mana?

Enggak perlu lah di sebutin di sini, soalnya udah di list di telapak tangan saya. Jadi……….enggak perlu disampein di sini. Yang dido’ain juga jangan lupa do’ain yang ngedo’ain ya. GUE NITIP DO’A JUGA!! *maksa.

Terus hadiah? Hadiah?

Hadiah masih dalam proses pengiriman, niatnya pengen lebih sweet dengan ngirim tepat waktu, tapi kemarin nelat. Sampe-sampe berantem sama mbak-mbak TIKInya. HAHA. Oh, iya, apapun hadiahnya harus dimanfaatin sebaik-baiknya, jangan sampe mubazir, gue belinya pake perjuangan yang sangat krusial. Bolak-balik ke distro, dengan nampang muka bego, maksain ipul nemenin gue cari hadiah yang kece, maksain bilqis, minta teori adam dan teori yayak. Terus minta bantuan temenmu juga. HAHA.
Semoga hadiahnya menjadi sosok misterius hingga beberapa hari ke depan.

Udahan lah, pokonya HAPPY BIRTHDAY!! SUKSES UAS, UAN, KULIAHNYA!!!!! Semua lah pokonya!!

Selasa, 04 Maret 2014

Pencarian Roti Boy


Hal paling indah dan terbaik saat ujian adalah KONSUMSI. Ini adalah satu-satunya yang saya cinta ketika ujian. Jadi, ceritanya, dorm saya tercinta ini kalo lagi ujian, ada program untuk meningkatkan gizi. Nah, konsumsinya beragam lah dari vitamin, pudding, susu, dan yang paling menyenangkan adalah ROTI BOY. Dari Sembilan hari ujian, roti boy cuma dikasih sekali doang. Dan pengambilannya cuma sampai jam 9-an doang. Dan hari yang paling ditunggu adalah hari ke 8, diamana itu adalah pembagian ROTI BOY. Nah, berhubung malam itu sangat dingin, maka saya, Putri dan Bilqis memutuskan untuk belajar di kamar. sehingga, kemungkinan besar kami tidak akan mendapat konsumsi. 

Nah, tiba-tiba……….

Abi saya mengirim pesan, dan berkata:

Mel, belajar yang rajin, jangan mbolos jam tutor, besok ujian terakhir, nanggung, apalagi molor. Ngerti ga?”

Ini abi ngirim pesan yang ekspresi ngetiknya sambil nampang muka emosi. Iya, sebenarnya itu bukan peringatan, tapi ANCAMAN. Karena abi tau bener anaknya sangat pemalas.

Akhirnya saya berangkat tutor, meninggalkan Putri dan Bilqis di kamar, yang entah bengong sambil mangap-mangap. Dan mulai serius belajar tanpa menghiraukan roti boy. *alah, roti boy doang, aing mah bogah makan gituan*

Namun, aroma roti boy, sangat picik! Bayangin aromanya nyebar sepanjang koridor kelas. Dan perut saya benar-benar menanggapi ransang itu dengan sangat baik. Timbullah niat untuk ambil roti boy. Akhirnya saya mengirim pesan pada bilqis.

“Qis, roti boy asik deh.”
“Iya? Eh, tapi udah enggak ada say… udah dibawa ustadzah.”
“Yah, tapi aku maumaumau roti boy. Kita labrak ustadzah!”
“Haha... Jadi nih kita cari roti boy?”
“Hayu!!!!!”
“Kamu dimana?”
“Kelas olimp.”

Yeah, DEAL!!! Kami memutuskan untuk berekspedisi mencari sesuap roti boy. Akhirnya, Tri dan Iqis menjemput saya dengan senang hati penuh cinta tanpa syarat lah. 

  1. Sasaran utama adalah depan aula, karena itu adalah stand rotiboy. Tapi, enggak guna. Rotiboy telah lenyap. 
  2.  Dan akhirnya kami menuju kantor asrama, dan kami melihat 2 kardus roti boy. Saya caplock DUA KARDUS!!!!!! Tetapi perjuangan tidak serta merta berakhir, kantor tidak berpenghuni. Akhirnya, kami memutuskan untuk ngemper di depan kantor menunggu makhluk-makhluk Tuhan.

Dan setelah beberapa menit menunggu, tidak satupun makhluk Tuhan muncul. Hampir menyerah untuk mendapatkannya, namun………

Suara Ustadz yang sedang mengajar, menjadi dewa penyelamat malam itu. Akhirnya kami mencari sumber suara. Dan…..

3.      Iya! Arahnya dari greenhouse. Kami berlari, layaknya mengejar matahari. *enggak, ga ada matahari, ini latar waktunya malam* Dan yeah! Keputusan kami TEPAT!

Ternyata ustadz sedang mengajar anak MAKBI, dengan tampang busunglapar, kami bertiga, muncul ditengah-tengah mereka. Dan akhirnya setelah timbul perdebatan dan pembullyan yang paling parah, saya menjadi korban kelicikan Putri dan Bilqis.

Amel   : “Eh, Tri elu aja yang ngomong gih.”
Tri        : “Enak aja, siapa yang ngajak?”
Iqis      : “Yang ngotot siapa?”
Saya mulai terpojokkan oleh dua makhluk Tuhan yang penuh dosa ini.
Amel   : “Oke, tapi bareng-bareng kita samperin ustadznya, entar gue yang ngomong!”
Tri        : “Udahan, mel, besok aja deh kita ke matos dan beli sendiri!”

Bilqis dalam hal ini tidak berpihak pada saya, dia hanya mengiyakan Putri.

Amel   : “Tapi, gue laper banet Tri, parah. Tadi sore gue belum makan. Anterin aja lah, besok gue traktir kalian KFC!”

Sumpah skrip yang ini adalah perkataan yang paling bego dimana logika saya kalah dengan perut. Otak saya lebih dangkal dibanding perut. Mana imbang rotiboy dengan KFC?

Putri dan Bilqis memfikirkanKFC dengan mata berbinar, sepertinya ayam KFC telah mengepak-ngepakkan sayapnya di dalam perut picik mereka. 

Dan seperti biasa adegan dorong mendorong satu sama lain pun terjadi. Sehingga,

Amel   : “Assalaualaikum, ustadz.”
Semua kepala di greenhouse lansung menoleh dengan spontan.
Ustadz : “Kenapa?”
Amel   : “Uhuk, sungkan, ustadz, masalah pribadi.”

Dan ustadz tidak menghiraukan kami, beliau malah melanjutkan pembelajaran. Dan akhirnya kami dikacangin, sehingga kami hanya mangap-mangap sambil mengantuk. Dengan nampang muka bego, kami masih bertahan di sana. Dan…………

Ustadz : “Ada apa?”
Bilqis dan Putri : “Mel, mel, dijawab tuh ustadznya.”

Sial banget malem ini, saya selalu dijadikan korban pembullyan.

Ustadz : “Ada apa? Enggak kebagian rotiboy ya?” dengan tatapan tanpa rasa bersalah dan ketawa yang menggelegar.
Anak Makbi : “Owalah, rotiboy aa?”

Dengan tampang bego dan pemalu, kami menganggukkan kepala. Dan menahan malu yang amat-amat karena kebabian kami semakin terekspos malam itu. Setelah diberi pengarahan tata cara pengembilan roti boy, kami berlarian ke kantor asrama dan mulai membuka kardus roti boy.

Ternyata dua makhluk Tuhan lain Haqi dan Jawad juga berlarian untuk mengambil rotiboy. Dan ternyata tanpa meminta izin, kami bisa mengambilnya. SIAL!

Ahirnya kami mendapatkan emapat bungkus rotiboy, dan mulai membicarakan panitia rotiboy di dalam kantor asrama, dan berselang setelah itu, ustadz datang, dan kami mulai melarikan diri, entah itu berlarian dengan arah enggak jelas.

Setiba di tribun, tiba-tiba....

Tri        : “Eh, buku absen di kantor tadi kebawa sama gue.”
Bilqis   : “Bisanya?”
Tri        : “Aku gupuh rek, tadi ngelihat ustadz.Terus gimana nih?”
Amel   : “Sorry, Tri… itu urusanmu, maka nafsi-nafsi ya..” haha, ini saya ketawa dengan picik.

Dan akhirnya dengan kebaikan hati saya yang bak malaikat, saya bersedia mengantar Putri balik ke kantor asrama. Dan, akhirnya kami balik ke kamar dengan muka penuh malu, tapi bego’nya kami masih tertawa penuh kebahagian. Entah ini namanya kutukan dari keiidiotan kami atau bukan. 

Kami berhasil membawa rotiboy dalam keadaan utuh, dan memakannya hingga tertidur sambil meemeluk bungkus roti boy. Dan tidur dalam keadaan sangat hina, kami bertiga memutuskan tidur bersama, namun, akhirnya semua tumbang, dan kembali ke bed masing-masing. 

HAAAH, rasanya malam itu sangat indah dan memalukan, semua karena ROTIBOY, iya ROTIBOY!!

Dan sekali lagi, keputusan saya TEPAT!!! HAHAHAHA

Sejarah dan Bahasa Jepang


Hidup kurang indah apa? Ketika kamu bisa streaming youtube sambil menikmati makan siangmu, menderngarkan musik pengantar tidur siang sambil ngelihat keluar jendela langitnya mulai gelap dan jendela kamar kebuka jadi angin bisa masuk dengan leluasa, dan kamu berbalut selimut sambil bengong main handphone di atas kasur. Iya! Ini namanya Sabtu siang! Saya capslock SABTU SIANG! 

Dari delapan hari ujian, saya bisa merenung ditengah mengerjakan soal, bahwa yang saya inginkan hanyalah TIDUR! Sebenernya Ujian Akhir Madrasahnya belum kelar, tetapi Sejarah sama Bahasa Jepang, enggak saya masukin dalam hitungan. Eh? HAHA

Kenapa?

Sebenernya sejarah Indonesia itu penting, PENTING banget malah. Tetapi cara penyampaiannya aja yang salah. Uhuk, *dengan gaya nge-sok*. Sejarah itu fungsinya buat apa? Sejarah tuh berfungsi untuk mengambil hikmah masa lalu. Ketika kamu belajar kemerdekaan  misal, maka kamu bisa mengembil hikmah, bahwa, untuk mencapai sebuah kata kemerdekaan itu penuh perjuangan, maka, kita enggak boleh untuk melecehkan makna-makna kemerdekaan. Kemudian, misal dari perang dunia, ketika Amerika mengebom Nagasaki dan Hiroshima, apakah itu adalah hal terbaik yang dilakukan Amerika? Atau adakah cara lain selain itu? Nah, itu yang harus kita ambil hikmah, kita maknai, itu baru hakikat sejarah! 

Tapi, kalau di Indonesia nih, sejarah ditandai dengan tanggal yang rumit, isi perjanjian yang harus dihafal sama. Bayangin, saya mulai di doktrin begituan sejak SEKOLAH DASAR – MADRASAH ALIYAH.

Ketika Sekolah Dasar :
“Kapan Imam Bonjol lahir?”
Seriusan saya aja nggak paham tanggal lahir nenek saya, eh, malah dipaksa inget lahirnya Imam Bonjol.

Ketika Sekolah Menengah Pertama :
“Kapan ditemukannya penemuan Megantropus Paleojavanicus? Dimana?”
Ini nambah, itu siapa yang harus saya ketahui? Saya nggak percaya kalo dia nenek moyang saya. Nenek moyang gue lebih rupawan!

Ketika Madrasah Aliyah :

Nggak tau apaan, lupa, soalnya enggak pernah perhatiin sih. HAHA.

Itu baru sejarah, sekarang dengan Bahasa Jepang. Kenapa sih perlu Bahasa Jepang?
Inget enggak siapa yang ngejajah kita? Iya! JEPANG. Dan sekarang kita juga masih kejajah dengan paksaan-paksaan untuk mempelajari bahasa mereka. Padahal orang Jepang sendiri enggak ada pelajaran Bahasa Indonesia, boro-boro ada pelajaran Bahasa Indonesia, mempelajari Bahasa Inggris aja mereka ogah-ogahan kok. 

Nah, harusnya kita juga demikian. Bukan kita yang terpengaruh oleh lingkungan, tetapi kita yang harus pengaruhi lingkungan. Sekian.

Pokonya cinta-cinta-cinta-cinta bangetlah sama hari Sabtu. Uwooooo, malem minggu lebih indah dimana bisa catching up bareng Mr.Uwowo. ngobrol sampe ngantuk-ngantuk enggak jelas, tapi banyakan saya yang nyampah. Kalo enggak ya, bearti banyak suasana hening diantara kami, but it’s not a big problem. Karena sebenarnya banyak yang disampaikan dalam suasana keheningan itu. *eh, apaan sih ini, kenapa saya nulis begini?* 

Udahan lah ngaconya.